Aliansi Masyarakat Sipil Protes Kebijakan Agraria di Hari Tani Nasional (P/E:Bg Yos.Asw)
PANGKALPINANG, LIPUTANSATU.COM — Puluhan pemuda dan mahasiswa/i yang tergabung dalam aliansi masyarakat sipil untuk reforma agraria melaksanakan mimbar bebas di titik nol kota pangkalpinang. Rabu (24/9).
Agenda yang berlangsung pukul 14.00. WIB dimulai dengan pembagian selebaran catatan refleksi dan evaluasi kebijakan agraria di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Selain pembagian selebaran dan orasi, pembacaan puisi menjadi bagian rangkaian kegiatan mimbar bebas kali ini.
“Iya catatan yang dibagikan ke masyarakat umum berisikan ajakan sekaligus peringatan bahaya dan ancaman yang mencengkram kita, terutama perempuan di Bangka Belitung yang terkena beban ganda akibat 65 tahun pasca pengesahan UUPA No. 05 tahun 1960 yang belum mengakomodir perlindungan, pengakuan serta penghormatan terhadap perempuan atas tanah dan sumber-sumber kehidupan ” ungkap Alpiya, Sangpuan Indonesia.
Hendaknya juga perombakan reforma agraria nasional mampu memberikan dampak positif terhadap keberlangsungan kehidupan masyarakat sipil perempuan yang dilindungi konstitusi.
Tema “Wujudkan Reforma Agraria Sejati, Menangkan Ruang Hidup Rakyat” adalah sebuah pemikiran, pengakuan atau Protes Rakyat untuk perbaikan reforma agraria. Sekaligus sebuah peringatan sejarah perombakan agraria nasional melalui UUPA serta terbitnya Keppres No.196 tahun 1963 terkait penetapan 24 September sebagai Hari Tani Nasional.
“Ya, tentunya momentum ini tidak hanya sekedar formalitas. Melainkan berkenaan dengan polemik dan buruknya penataan agraria di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.












