Liputansqtu.com – Terkait penerapan lockdown dan pembatasan bagi warga yang belum divaksin, Demonstrasi terjadi di sejumlah kota penting di Belanda sejak Jumat (19/11/21)
Para perusuh melemparkan batu dan kembang api ke polisi, dan membakar sepeda ketika protes berubah menjadi kekerasan untuk demo di malam kedua.
Namun di berbagai wilayah demo ini berujung kerusuhan pada malam hari.
Kerusuhan kembali pecah terjadi pada Sabtu (20/11/21) malam.
Petugas dengan perlengkapan antihuru-hara menghalau serangan kelompok pengunjuk rasa di Den Haag, sementara meriam air digunakan untuk memadamkan api di persimpangan yang ramai.
Polisi berpatroli dengan menunggang kuda dan bersepeda, Polisi menangkap beberapa orang di lingkungan kelas pekerja di kota itu setelah seharian protes.
Namun suasana berubah pada Sabtu malam, dengan sekelompok pemuda melempari petugas di Den Haag dan juga di pusat Kota Urk, serta kota-kota di provinsi Limburg selatan.
“Orang-orang di luar sini memprotes tentang 2G (pembatasan pada yang tidak divaksinasi) dan lockdown,” kata pemilik toko pizza Den Haag, Ferdi Yilmaz, kepada AFP
“Mereka marah karena itu, Yang menambahkan polisi menyeret orang keluar dari tokonya dan “memukul kepala saya tanpa alasan.” kata Yilmaz