Tawuran Anak Panah 18 Remaja di Makassar Diamankan

oleh -

Liputansatu.com – Tim gabungan Polrestabes Makassar menangkap total 18 remaja terduga pelaku tawuran anak panah. 

Tawuran antara dua kelompok remaja ini terjadi di tengah jalanan raya di Gunung Bawakaraeng, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). 

Tawuran tersebut berlangsung dua kali,

kejadian pertama, tim gabungan kepolisian membekuk sebanyak 16 orang pria yang diduga sebagai pelaku tawuran. Kemudian para pelaku itu dibawa ke Mapolsek Bontoala untuk diperiksa.

“Berdasarkan informasi dari warga, bahwa telah terjadi perang kelompok di daerah Jalan Sungai Cerekang. Kami dari tim Penikam Polrestabes Makassar bersama jajaran Patmor serta Patko Polrestabes Makassar mendatangi TKP di mana Sungai Cerekang kami mengamankan sebanyak 16 remaja yang mana dicurigai ikut terlibat dalam perang kelompok serta kami menyerahkan ke Polsek Bontoala sebanyak 16 orang tersangka,” kata Katim Penikam Polrestabes Makassar, Iptu Arif Muda, pada Minggu (23/1/2022) dini hari.

Saat saling serang, para pelaku diketahui menggunakan anak panah busur dan hanya menggunakan tameng dari tripleks untuk melindungi dirinya. Beberapa barang bukti anak panah busur dan tameng tersebut juga turut disita anggota di lokasi kejadian.

“Kemudian barang bukti berupa tameng, serta katapel, serta busur yang kami dapatkan di TKP,” ucapnya.

Saat tawuran yang kedua kalinya di lokasi yang sama, anggota pun langsung melakukan penyisiran dan pengejaran terhadap para pelaku tawuran hingga ke dalam gang sempit. Setelah dilakuan penyisiran, dua orang pria diduga pelaku tawuran pun dibekuk.

“Akhirnya kami mendapat informasi kembali terjadi kembali perang kelompok susulan di jalan Sungai Cerekang, tim Patmor beserta Patko, Penikam mendatangi kembali akhirnya mendapatkan remaja setelah disisir daerah di jalan Sungai Limboto kami mendapatkan sebanyak dua remaja yang dicurigai selaku pelaku perang kelompok yang menyerang di Sungai Cerekang tersebut,” ujarnya.

Untuk hasil interogasi awal, tawuran ini telah kerap terjadi dalam beberapa hari terakhir. Penyebab tawuran diduga salah satu kelompok warga kerap mencari masalah terlebih dahulu untuk memancing warga yang merupakan musuhnya untuk terlibat bentrokan.

“Jadi berdasarkan laporan dari warga sudah beberapa kali terjadi perang kelompok yang di mana Sungai Limboto sering melakukan penyerangan di Sungai Cerekang,” imbuh Arif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *