Liputansatu.com – MAKASSAR – Anggota DPRD Sulsel, Debbie Purnama Rusdin melanjutkan sosialiasi nilai nilai kebangsaan tentang keagamaan bersama Masyarakat Ujung Tanah. Sosialisasi yang berlangsung di Hotel Agraha
Jl. Andalas Makassar menerapkan protokol kesehatan, Minggu (06/03/2022).
Debbie Rusdin dihadapan konstituenya memaparkan bahwa kegiatan sosbang ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, tentang pentingnya nilai-nilai kebangsaan, tentang keagaaman dalam kehidupan sehari-hari.
“Indonesia memiliki banyak agama, keragaman hidup rukun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini, harus tetap dipertahankan,” ujar Debbie.
Oleh karena itu, perlu ada upaya terus menerus untuk menjelaskan melalui sosialisasi memberikan pengertian tentang keagaaman untuk memperkuat rasa kebangsaan saling menghormati antara sesama umat beragama.
“Nilai nilai kebangsaan ini harus terus disosialisasikan untuk memperkuat rasa kebangsaan saling menghormati antara sesama umat beragama, agar masyarakat tetap hidup rukun,” ujar Debbie.
Hadir sebagai pemateri , Prof. Dr Ismail Suardi Wekke, Ph.D dari
Udjunct di University College of Yayasan Pahang Malaysia yang juga Professor tamu di Fatoni Thailand mengajak masyarakat untuk mempertahankan menjaga kedamaian, persatuan dan kesatuan dalam konteks berbangsa dan bernegara.
Dalam kesempatan itu, ada peryataan tentang polemik peraturan azan yang dikeluarkan oleh menteri agama, Ismail Suardi Wekke meluruskan bahwa larangan azan itu tidak ada.
“Tidak ada itu larangan azan, tapi mengatur volume suara azan dan bagaimana waktu azan ini dilakukan bersamaan disemua masjid. Jadi cek dulu informasi dengan baik,” jelas Ismail Suardi Wekke.
Sementara itu Dr. M. Yusuf Tahir, M.Pd., selaku pengurus MUI Sulsel yang juga Kepala Pusat Kajian Islam, Sains, dan Teknologi LP2M UIN Alauddin Makassar menyampaikan agar masyarakat senanantiasa mengajaga kebersamaan dalam kehidupan sosial.
“Jangan mudah ingin terpecah hanya persoalan riak riak, karena kekuatan bangsa kita adalah semangat persatuan dan kesatuan, ini yang harus tetap dijaga dan dipertahankan,” harap Dr. M. Yusuf Tahir.(*)