Shin Tae-yong Tersinggung Saat Rapat Dengan PSSI, Tagar HarunaOut Berkumandang Di Twitter

oleh -

Liputansatu.com – Media sosial Twitter kini diramaikan dengan tagar #HarunaOut, pasca rapat evaluasi antara Exco PSSI dan pelatih kepala Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.

Kontroversi muncul ketika pelatih kepala Shin Tae-yong tertinggung di tengah rapat evaluasi dengan Exco PSSI.

Tagar #HarunaOut sendiri merujuk kepada Haruna Soemitro yang merupakan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI.

Ini tidak lepas dari kritik Haruna Soemitro kepada Shin Tae-yong yang menyebut bahwa prestasi yang diberikan  sama dengan yang diberikan Luis Milla, Shin Tae-yong merasa tersinggung karena disamakan dengan pelatih gagal di Timnas Indonesia.

Menurut Haruna, persepsi tersebut yang membuat Shin Tae Yong tidak senang dengan respons Exco PSSI dalam rapat evaluasi itu.

“Tersinggungnya itu bisa dibilang begini, Indonesia itu kalau hanya runner-up sudah biasa,” ujar Haruna

“‘Sebelum Anda itu [Indonesia] sudah lima kali jadi runner-up’. Ya ada atau tidak adanya Shin Tae Yong itu prestasi tertinggi kita itu runner up,” ucap Haruna menambahkan.

Menurut Haruna, capaian di Piala AFF 2021 itu berbeda dengan ekspektasi publik Indonesia terhadap Shin Tae Yong yang diharapkan meraih gelar juara.

“Kalau prestasinya hanya runner up ya apa bedanya dengan yang kemarin [pelatih sebelumnya]. Lebih-lebih kemarin ada yang ngomong, apa bedanya dia dengan Simon [McMenemy]. Simon juga maksimalnya runner up. Itu mungkin yang buat dia tersinggung,” kata Haruna.

Sebelumnya Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, menilai ada hal utama yang lebih penting dilakukan sepakbola Indonesia ketimbang melulu memikirkan soal prestasi.

Hal itu diungkapkan pelatih asal Korea Selatan tersebut saat buka-bukaan mengenai alasannya menerima tawaran dari PSSI pada tahun 2019 lalu.

Sudah dua tahun lebih sejak timnas Indonesia ditukangi oleh Shin Tae-yong.

Bersama Shin Tae-yong, timnas Indonesia dinilai terus mengalami perkembangan pesat.

Shin Tae-yong sendiri rupanya tidak mengutamakan mengejar prestasi selama menangani timnas Indonesia.

Ada alasan lebih mulia yang ingin dilakukan oleh Shin Tae-yong untuk Indonesia.

Pelatih berusia 52 tahun itu mengaku alasannya datang ke Indonesia adalah untuk mengubah sistem sepak bola di Tanah Air.

“Sebenarnya saya ke Indonesia untuk mengubah sistem sepak bolanya,” kata Shin Tae-yong dalam wawancaranya dengan Myeongjangdeul dan diterjemahkan melalui akun YouTube BAL.

Menurut Shin Tae-yong, saat ini sepak bola di Indonesia belum bisa berharap banyak untuk berprestasi.

Shin Tae-yong menilai harus ada perbaikan lebih dulu di sistem sepak bola Indonesia.

Hal itu lah yang saat ini sedang coba dibenahi oleh Shin Tae-yong.

“Daripada terlalu berpikir pada prestasi, saya berpikir bahwa akarnya harus kuat agar ke atasnya juga kuat,” tutur Shin Tae-yong.

“Tidak bisa hanya membebankan prestasi di kancah senior saja kepada pelatih,” imbuhnya.

Shin Tae-yong sendiri membeberkan hal-hal yang sudah berhasil diubahnya selama dua tahun menangani timnas Indonesia.

“Sebelumnya, Indonesia adalah tim dengan rata-ratausia pemain tertua di Asia Tenggara,” ungkap Shin Tae-yong.

“Tapi, sekarang di tangan saya rata-ratanya menjadi 21,5 tahun.”

“Saya benar-benar merekrut banyak pemain muda,” sambungnya.

Shin Tae-yong mengatakan bahwa dirinya ingin menyiapkan warisan untuk timnas Indonesia

“Saya bukan orang yang akan terus di sana (Indonesia),” kata Shin Tae-yong.

“Bagaimanapun saya harus menempa pemain muda dan mengubah sistemnya.”

“Saya berusaha membuat tim dengan pemikiran seperti itu,” katanya.

Warganet, yang memuji keberadaan Shin di kursi pelatih Timnas Indonesia, menilai Haruna tak pantas melontarkan pendapat soal juru latih asal Korea Selatan tersebut.

Sejak Senin dini hari, netizen melontarkan komentar negatif soal Haruna. Mereka berharap Shin tetap berada di kursi pelatih dan Haruna yang keluar dari PSSI.

Selain mengecam soal pernyataan terkait Shin, beberapa netizen juga mengaitkan Haruna dengan kebobrokan PSSI. Bahkan ada yang mempertanyakan Haruna dengan soal pengaturan skor yang sempat dibahas dalam program Mata Najwa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *