Liputansatu.com – Setelah adanya larangan Facebook, kini pemerintah Rusia mengumumkan pada pengguna Instagram bahwa layanan berhenti pada 14 Maret 2022 tengah malam.
Dikutip dari cnn, Senin (14/03/2022), Pengguna Instagram di Rusia telah diberitahu bahwa layanan akan berhenti pada tengah malam pada hari Minggu setelah pemiliknya Meta Platforms mengatakan pekan lalu akan memungkinkan pengguna media sosial di Ukraina untuk mengirim pesan seperti “Matilah penjajah Rusia”.
Sebuah pesan email dari regulator komunikasi negara mengatakan kepada warga pengguna untuk memindahkan foto dan video mereka dari Instagram sebelum ditutup dan mendorong mereka untuk beralih ke platform internet kompetitif milik Rusia.
“Perubahan sementara dalam kebijakan ujaran kebencian hanya berlaku di Ukraina, setelah invasi Rusia pada 24 Februari 2022,” ujar Meta yang juga pemilik Facebook pada hari Jumat, Di kutip dari edition.cnn, senin (14/03/2022).
Perusahaan itu mengatakan akan salah untuk mencegah Ukraina dari mengekspresikan perlawanan dan kemarahan mereka pada pasukan militer yang menyerang.
Keputusan itu disambut dengan kemarahan di Rusia, Dimana pihak berwenang telah membuka penyelidikan kriminal terhadap Meta dan jaksa pada hari Jumat meminta pengadilan untuk menunjuk raksasa teknologi AS itu sebagai organisasi ekstremis.
Kepala Instagram mengatakan pemblokiran itu akan memengaruhi 80 juta pengguna. Rusia pun telah melarang Facebook di negara itu sebagai tanggapan atas apa yang dikatakan sebagai pembatasan akses ke media Rusia di platform tersebut.
Pesan kepada pengguna Instagram dari regulator Roskomnadzor menggambarkan keputusan untuk mengizinkan seruan kekerasan terhadap Rusia sebagai pelanggaran hukum internasional.
“Kita perlu memastikan kesehatan psikologis warga, terutama anak-anak dan remaja untuk melindungi mereka dari pelecehan dan hinaan online,” tegasnya dalam menjelaskan keputusan untuk menutup platform di negara tersebut.