Liputansatu.com – Viral sebuah postingan diinstagram dengan nama akun @ganeenxx.theja tenrang guru futsal berinisial G yang jadi predator dan mencabuli anak didiknya di salah satu sekolah ternama di Cileungsi, Bogor.
Saat dimintai keterangan Gantendra mengatakan G sudah menjalani aksinya selama 10 tahun terakhir atau sejak 2012 dengan jumlah korban yang berhasil di kumpulkan dan memberikan keterangan sebanyak 64 korban.
“Kalau dari beberapa rekan saya itu sejak 2012 melakukan aksinya. Cuman temen saya ini rata-rata kenanya akhir-akhir ini, ada yang 2 tahun lalu, 3 tahun lalu dan ada yang akhir-akhir ini. Jadi memang banyak banget korbannya dan semua Laki-laki,” kata Gantendra kepada wartawan, Kamis (3/2/2022).
G diketahui selain sebagai guru magang ekstra kurikuler (Ekskul) di Bidang Futsal di sebuah sekolah ternama, juga Ketua Asosiasi Akademi Futsal Indonesia (AAFI) Kabupaten Bogor.
G akhirnya dipecat oleh pimpinan sekolah mewah di Cileungsi, Bogor pada Jumat (04/02/2022). G diduga menjadi predator sesama jenis yang rata-rata berusia di bawah umur.
Di lokasi yang sama, salah satu alumni sekolah bernama Farel mengakui bahwa ia sempat mendapatkan perlakuan serupa semasa dirinya mengikuti Ekstra Kulikuler (Ekskul) futsal di sekolah tersebut.
“Sempet dapat chat serupa untuk mengajak saya ke arah perbuatan yang tak terpuji, beliau mengajak untuk menginap ke suatu villa dengan iming-iming memberi peralatan futsal ,” jelasnya.
Namun, dengan pondasi kuat yang diberikan pihak sekolah, Farel pun dengan lantang untuk menolak ajakan tersebut.
Tak hanya dari satu sekolah, korban pelatih futsal cabul ini berasal dari beberapa sekolah dan klub futsal di wilayah Kabupaten Bogor. Belakangan kabar tersebut tersebar dan viral di media sosial.
GT mengungkapkan, bentuk pelecehan yang diduga dilakukan sang pelatih beragam. Misalnya dengan mengajak korban pergi hingga terjadi kontak fisik.
“Modelnya diajak pergi, ada yang diajak ke toilet,” tambahnya.
Pelaku juga mengirimi beberapa korban foto porno. Tak hanya itu, sebagian korban juga dibawa ke vila dan kosan dengan iming-iming dibelikan baju, sepatu, hingga diberi uang.
Menurut informasi pelatih futsal cabul ini melakukan aksinya sejak 2012. Korbannya ada yang anak di bawah umur dan sebagian lagi berusia belasan tahun. Rencananya kasus ini akan dilaporkan ke polisi.
Salah satu korban anak laki-laki berusia 16 tahun mengaku selama hampir satu tahun ini dia tidak berani bicara karena pelaku disebut orang penting.
“Sebenarnya saya tuh mau speak up sudah dari lama. Cuma saya takut karena bidang saya di futsal tuh ya (terancam bakal) berhenti sampai sini saja. Soalnya tuh dia orang penting di daerah Bogor di bidang futsal,” ujar salah satu korban.
Korban mengaku mendapatkan pelecehan dari pelaku berinisial GJ sejak dia kelas X SMA. Saat ini dia duduk di kelas XI SMA. Menurutnya, pelaku kerap mengirim chat bernada mesum kepadanya hingga mengajaknya keluar untuk jalan.
“Saya sekarang kelas XI. Dia nge-chat (saya) dari kelas 10 kayak selalu ngajakin keluar, ke kosan dia gitu,” tambahnya.