Liputansatu.com – Seorang mahasiswa bernama Ghozali, mendadak menjadi trending topik di Twitter. Hal tersebut terjadi usai dirinya menjual koleksi foto selfie yang diberi nama Ghozali Everyday sebagai non-fungible token (NFT).
Berisi 933 foto selfie Ghozali, pria tersebut dikabarkan kerap berfoto selama 5 tahun belakangan, mulai dari 2017-2021. Ghozali sendiri diketahui menjual foto selfienya di OpenSea.
“Saya mengambil foto diri saya sejak saya berusia 18 hingga 22 tahun (2017-2021),” tulis Ghozali dalam biodata singkatnya di OpenSea.
“Ini benar-benar foto saya berdiri di depan komputer hari demi hari,” lanjutnya.
Awalnya, NFT Ghozali dijual dengan harga 0.001 Ethereum atau sekitar Rp 45.000 per foto. Namun, seiring dengan viralnya Ghozali di komunitas NFT global, harga per fotonya kini bisa mencapai belasan juta rupiah.
Hingga kemarin, Rabu, 12 Januari 2021, Ghozali mengumumkan bahwa hanya ada 331 NFT yang tersisa, dari total 933. Ghozali pun berpesan agar foto yang sudah dibeli tidak disalah gunakan, lantaran dirinya takut orang tuanya merasa kecewa.
“Kalian dapat melakukan apa saja seperti membalik atau apa pun, tetapi tolong jangan menyalahgunakan foto saya atau orang tua saya akan sangat kecewa kepada saya. Saya percaya pada kalian jadi tolong jaga foto-foto saya,” pintanya.
Kini, pada Kamis (13/12/2021) Ghozali Everyday mampu untuk menaikkan volume perdagangannya sebesar 280 ETH atau sekitar Rp 13,3 miliar.