Liputansatu.com – Artis Luna Maya menjalani prosedur pembekuan sel telur yang dikenal Freeze egg. Keputusan tersebut dilakukan supaya dirinya tetap bisa memiliki momongan meski usianya terus bertambah.
Luna Maya ingin merasa tidak terbebani oleh usia untuk menikah dan memiliki anak. Dia akan menikah jika sudah menemukan orang yang benar-benar tepat.
“Aku udah freeze egg, aku pikir dengan teknologi dan pola hidup aku, aku rasa aku cukup sehat untuk seusiaku dan aku masih punya energi itu dan entah kenapa aku ngerasa aku enggak terbebani oleh usia sih, enggak tahu kenapa,” ujar Luna Maya dalam sebuah video, pada Selasa (18/1/2022).
Video yang dibagikan tersebut kemudian viral di TikTok. Mengetahui Luna Maya menjalankan prosedur yang berkaitan dengan rencana kehamilan, netizen pun mendoakan sang aktris segera menemukan jodoh terbaik.
Saat ini Luna Maya memang belum membicarakan tentang pernikahan di depan publik. Bahkan Luna masih nyaman sendiri dan belum mempublikasikan hubungannya. Meski demikian, mantan Ariel NOAH itu sadar akan risiko bagi seorang perempuan yang menikah di usia senja, yakni masa kehamilan.
Di usianya yang tak lagi muda, tentu risiko saat hamil akan semakin tinggi, apalagi memasuki masa menopause. Karena itu, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan peluang kehamilan adalah membekukan sel telur.
Pembekuan sel telur ini adalah metode yang memungkinkan seorang wanita untuk menunda kehamilan sampai tahap selanjutnya.
Sebab, wanita akan lebih sulit hamil dan memiliki anak ketika sudah menopause. Sehingga, pembekuan sel telur adalah metode yang bisa dilakukannya agar bisa hamil di masa mendatang.
Tapi dilansir dari Medical News Today, wanita yang lebih muda memiliki tingkat keberhasil yang lebih tinggi daripada wanita yang lebih tua ketika melakukan pembekuan sel telur.
Karena itu, wanita yang ingin menjalani pembekuan sel terus harus melakukannya sedini mungkin. Namun, telur beku ini belum pasti mengarah pada kelahiran hidup.
Peluang setiap telur beku yang menghasilkan kelahiran hidup antara 2 hingga 12 persen. Berbagai faktor bisa mempengaruhi peluang seseorang untuk hamil, seperti kesehatan rahim, usia, dan kesehatan secara keseluruhan.
Tapi, Anda mungkin bertanya-tanya mengenai berapa lama sel telur yang dibekukan bisa bertahan. Umumnya, sel telur beku yang berumur beberapa tahun biasanya memiliki peluang pembuahan yang lebih baik daripada sel telur segar dari wanita yang lebih tua.
Sebagian besar penelitian tentang sel telur beku meneliti telur yang berumur beberapa bulan. Sedangkan, kamanya waktu di mana seorang spesialis bisa membekukan sel telur juga masih belum jelas.
Sebagian besar peneliti menyarankan pembekuan sel telur pada usia pertengahan hingga akhir dua puluhan untuk digunakan setelah usia 30 tahun.
Wanita yang mempertimbangkan IVF di masa depan tidak boleh menunda lebih lama dari yang diperlukan. Menurut klinik kesuburan University of Southern California, sekitar 75 persen sel telur bisa bertahan dari proses pencairan.
Embrio lebih mungkin bertahan dalam pembekuan dan pencairan daripada sel telur. Selain itu, wanita juga lebih mungkin hamil dengan pembekuan embrio.