Lagi!!! Beredar Sebuah Video KDRT Penyiksaan Seorang Istri Tanpa Busana Yang Dilakukan Oleh Suaminya Di Grup WA Sekolah Anaknya

oleh -

Liputansatu.com – Kekerasan terhadap perempuan tampaknya belum ada habisnya, kali ini sebuah video aksi Kekerasan dalam tumah tangga (KDRT) beredar di grup whatsapp sebuah sekolah taman kanak-kanak memperlihatkan penyiksaan seorang perempuan dalam kondisi tanpa busana yang diduga dilakukan oleh suaminya sendiri, tak ayal kasus tersebut viral dan mendapat perhatian publik.

Kasus itu viral usai salah satu akun Twitter menceritakan perilaku seorang pria berinisial B. Pelaku disebut mengirimkan video penganiayaan istrinya dalam keadaan telanjang bulat ke grup WhatsApp komite sekolah anaknya. Pelaku diketahui mengontrak sebuah rumah di kawasan Panyileukan, Kota Bandung.

“Pada tanggal 22 november 2021 pukul 13:12 pelaku mengirim video penyiksaan korban dalam keadaan telanjang bulat di grup komite sekolah. Ini grup tuh isinya orang tua murid sama guru-guru sekolah. Fyi, pelaku menggunakan nomor korban, makanya itu kepala sekolah ‘nanya kenapa bu’,” cuit akun yaw atau @soyeoen

“Si korban ini kabur tanpa sepengetahuan pelaku, makanya korban diancem dengan disebarin lah video kekerasan ini ke grup komite sekolah (takutnya disebarin ke semua grup di hp itu yagasih),” cuit akun tersebut sebagaimana dilihat pada Senin (13/12/2021).

Selain menyebarkan aksi KDRT-nya, suami tersebut juga mendatangi sekolah untuk mengambil tabungan anaknya. Di sekolah anaknya itu, suami tersebut mengamuk kepada beberapa guru. Dia juga sempat mengancam wali kelas anaknya karena dianggap menyembunyikan sang istri.

“Setelah kejadian penyebaran video ini, muncul lagi tuh masalah baru. Si pelaku neror wali kelas dan dia tuh menganggap kalo wali kelas ini sekongkol sama istrinya trus dianggap ikut campur urusan rumah tangga orang. Trus dia ngirim vn (voice notes) ngancem istrinya ini suruh pulang,” lanjut cuitannya.

Diceritakan pula, sebelum kejadian penyebaran video penganiayaan, wali kelas sudah curiga ada kejanggalan dengan keluarga si B. Seperti misalnya sang anak yang kerap salah seragam setiap masuk sekolah.

Selain itu, sang anak juga sering kali salah jadwal. Seharusnya tiba di sekolah pukul 08.00 WIB dan pulang pada 12.00 WIB, si B justru mengantar jemput anaknya pada pukul 10.00 WIB dan 14.00 WIB.

“Terus si anak sering cerita ke wali kelas sambil nangis tentang ayahnya ini dan si anak gak fokus gitu. Aku takut digimanain gitu sama pelaku. Oh iya, anaknya ada dua, yang laki-laki masih TK dan adiknya masih balita,” ungkapnya.

Sejatinya, disebutkan pula bahwa korban sempat melaporkan si B ke pihak kepolisian mengenai kasus KDRT. Sayang, alih-aih masuk ke ranah hukum, korban malah hanya disuruh berdamai dengan menandatangani surat perjanjian.

“Walaupun sudah tanda tangan, tapi masih ngulangin lagi KDRT-nya,” kata Yaw yang juga menyebut Budi masih kerap menyiksa sang istri pada tengah malam.

Tidak hanya oleh sang istri, sejatinya si B juga sempat dilaporkan oleh warga setempat karena kerap buat onar di kompleks perumahan. Sayangnya, aksi meresahkan Budi tetap tidak ditindak serius, baik oleh polisi maupun RT dan RW setempat.

“Pelaku ini ngontrak di Komplek Bumi Panyileukan, Bandung. Emang sering pindah-pindah gitu, mungkin karena meresahkan warga juga, ya. Walaupun sudah dirundingin, ada pak RT, RW, Lurah, polisi, tapi gak ditangkep-tangkep. Heran banget,” tukas Yaw.

Nekatnya lagi si B meneror wali kelas sang anak dengan pesan suara, dikirimkan lewat WhatsApp. Ia menuduh bahwa sang wali kelas ikut campur masalah rumah tangganya. Puncak aksi B adalah dengan ngamuk di sekolah sang anak.

Kata-kata kasar dilontarkan kepada para guru dan anak-anak. Ia meminta secara paksa tabungan sekolah anaknya yang diketahui akan digunakannya untuk pergi ke Aceh. Sang anak pun ikut dibawa ke Aceh olehnya, membuat orang-orang khawatir.

“Pelaku sudah sampai meneror orang tua murid lainnya. Ada beberapa sampai trauma, takut ketemu sama orang ini. Kata mereka kondisi kaki anak yang digendong penuh luka sundutan rokok. Mbok, ya, Pak, langsung dor dor, tangkap saja orang ini, meresahkan banget,” ujar Yaw.

Mengetahui kabar tersebut, polisi langsung bergerak memburu suami kejam itu dan berhasil mengamankannya di Kota Bandung, Minggu (12/12/2021) sore.

“Alhamdulillah, gais, sudah ditangkap sama bapak polisi tercinta. Cuma ini abang sama adiknya di mana, belum ada kejelasan. Terima kasih semua yang sudah bantu aku dalam kasus ini,” ujar Yaw.

Meski hingga kini belum diketahui kondisi dari kedua anak yang dibawa lari oleh sang pelaku, istri yang merupakan korban kini dilaporkan telah mendapat perlindungan dari Komisi Nasional (Komnas ) Perempuan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *