Liputansatu.com – LUWU TIMUR – Kecelakaan kerja kembali terjadi di wilayah aktivitas penambangan yang dilakukan oleh PT. Citra Lampia Mandiri. Kali ini melibatkan 2 unit kendaraan berat jenis Dump Truck yang terjun ke sungai salubongko KM 9, Desa Harapan, Kecamatan Malili, Sabtu (07/05) Sore.
Dari keterangan pekerja serta kronologis kejadian diketahui bahwa, kendaraan jenis Dump Truck Fuso warna orange saling beriringan dengan Dump Truck HINO warna hijau yang mengikut dari belakang yang akan menuju ke KM 11, sementara Dump Truck Fuso akan menuju ke KM 24 untuk memuat material.
Salah satu karyawan yang berada di lokasi menjelaskan, saat tepat berada di KM 9, sopir yang mengendarai Dump Truck Hino secara langsung menambrak kendaraan Fuso dari belakang, dengan alasan udara dari kompressor angin untuk system pengereman unit yang dikendarainya itu habis, sehingga mengakibatkan kedua kendaraan tersebut terjun ke sungai, ungkap seorang karyawan yang enggan disebutkan namanya.
Akibat dari kecelakaan kerja tersebut, Ketua Aliansi Masyarakat Lingkar Tambang Malili Timur (AMALTIM), Moh. Arif Tella menuntut dengan segera kepada pihak manajemen PT. CLM untuk segera melakukan investigasi dan evaluasi terhadap aturan baku dan system keselamatan kerja yang diterapkan oleh manajemen PT. CLM diwilayah Ijin Usaha Pertambangannya.
“Kecelakaan yang melibatkan kendaraan roda 4 dan Dump Truck 10 roda sudah sering terjadi berulang kali diwilayah IUP PT. CLM, akan tetapi pihak manajemen PT. CLM seolah olah menganggap hal tersebut biasa saja,” ungkapnya.
Dirinya juga menilai bahwa kecelakaan yang terjadi baru baru ini bisa dipastikan adalah Human Error, sehingga kemudian langkah konkret apa yang harus dilakukan oleh pihak manajemen. Jangan menunggu ada korban yang meninggal baru ambil sikap, tegas dikatakan Arif.
Lanjut dikatakannya, kalau memang PT. CLM serius terhadap persoalan ini, seyogyanya ketika terjadi kecelakaan kerja seperti itu, aktivitas serta mobilisasi Dump Truck dan kendaraan lain dihentikan dulu sementara, untuk dilakukan investigasi dan safety awareness kepada seluruh driver yang mengendarai Dump Truck 10 roda.
“Jangan hanya produksi yang diutamakan, tetapi keselamatan pekerja itu lebih wajib untuk dijaga oleh perusahaan, apalagi kecelakaan ini sudah terjadi berulang kali. Oleh sebab itu, kerangka manajemen keselamatan kerja harus dibuat lebih ketat, karena perlu diketahui juga bahwa banyak masyarakat pongkeru yang bertani dan melintas di jalur aktivitas kendaraan PT. CLM,” ungkap Arif Tella yang juga seorang Tokoh Pemuda di Desa Pongkeru.
Terkait kejadian tersebut, pihak manajemen PT. CLM belum memberi pernyataan dan tanggapan perihal kecelakaan kerja tersebut. Tim media ini kemudian mencoba menghubungi kontak GM PT. CLM yakni Freddy Napitupulu, tapi yang bersangkutan belum sempat memberi jawaban.