Liputansatu.com – Penjabat Direktur PDAM Makassar, Beni Iskandar menegaskan pihaknya sedang melakukan rasionalisasi di perusda yang fokus pada layanan air minum itu. Beberapa karyawan terpaksa diberhentikan dengan alasan rasionalisasi dan efisiensi.
Anehnya rasionalisasi yang dilakukan tidak sesuai fakta di lapangan. Sebab pada saat bersamaan, penjabat direksi PDAM justru diam-diam merekrut beberapa karyawan baru. Sumber di PDAM menyebut saat ini sudah ada dua karyawan baru yang direkrut penjabat direktur PDAM.
“Ada beberapa karyawan baru yang baru diterima,” kata salah satu staf PDAM Makassar, Senin (3/1).
Praktik plin-plan dan inkonsisten yang dilakukan penjabat direktur PDAM Makassar ini dikritik sosiolog sekaligus pemerhati kebijakan administrasi di salah satu universitas swasta di Makassar, Rifqah RJ. Ia mengungkapkan perlu ada alasan yang tetap mengedepankan dan menjunjung asas keadilan bagi seluruh karyawan di lingkungan PDAM Kota Makassar terkait kebijakan pemberhentian sejumlah karyawan.
Menurutnya jika alasannya adalah sebagai bentuk rasionalisasi untuk efektfitas perusahaan, maka logikanya setelah memberhentikan beberapa karyawan tidak ada lagi rekrutmen baru.
“Kalau alasannya adalah rasionalisasi memang wajar-wajar saja dilakukan oleh perusahaan manapun, termasuk perseroda seperti PDAM. Tetapi menjadi tumpang tindih jika dikatakan rasionalisasi tetapi menerima karyawan baru. Lalu yang mana dong yang ingin dirasionalkan, inikan membingungkan,” paparnya tegas.
Seperti diketahui, beberapa karyawan PDAM yang diberhentikan sepihak menyesalkan tindakan penjabat direktur PDAM yang dianggap tidak adil. Sebab hanya segelintir karyawan yang diberhentikan kontraknya. Sebagian lainnya tetap diperpanjang.