Liputansatu.com – Ghozali, pemuda asal Indonesia ini mendadak viral di media sosial. Hal itu karena ia berhasil menjual foto selfie dengan format NFT seharga Rp 13,8 miliar.
Lewat akun Ghozali Everyday di OpenSea, ia menjajakan 933 foto. Sudah lebih dari 430 orang yang mengantongi foto Ghozali dengan nilai jual 288 ETH.
Setelah viral hingga mengundang banyak kolektor, harga NFT Ghozali Everyday rata-rata di sekitar 0.3 ETH atau Rp14 juta. Harga ini bisa bertambah atau berkurang, tergantung pasar.
Sebagai informasi, Ethereum adalah token Aset Kripto yang mirip dengan bitcoin. Maka saat dikonversi, uang itu senilai Rp 13,8 miliar.
Melansir Enterpreneur, 2 Juli 2021, NFT (Non Fungible Token) adalah token yang tidak dapat dipertukarkan.
NFT digambarkan seperti menggunakan teknologi relatif baru yang mengesahkan keaslian dan kepemilikan token melalui buku besar digital dari semua transaksi masa lalunya. Dengan kata lain, blockchain, yang merupakan tulang punggung cryptocurrency.
Artinya, objek apa pun dapat “dibungkus” dalam paket digital dan diautentikasi dengan tanda tangan unik, yang menyatakan keaslian dan kelangkaannya.
Hal itu juga berarti Anda memiliki kesempatan untuk menyatakan bahwa suatu objek atau karya seni unik adalah asli menggunakan NFT.
NFT bisa digunakan untuk menandai apa pun untuk transfer kepemilikan yang mudah. Namun lebih dari itu, ada banyak sekali pengaplikasian NFT.
NFT menjadi populer karena dinilai sangat fleksibel dalam menentukan dan membuktikan kepemilikan suatu aset.
Sementara itu mengutip Forbes, 14 Mei 2021, NFT adalah aset digital yang mewakili objek dunia nyata seperti seni, musik, item dalam game, dan video.
Benda-benda itu dijual secara online, seringkali menggunakan cryptocurrency, seperti Bitcoin atau Ethereum.
NFT sudah ada sejak 2014. NFT sekarang menjadi populer untuk membeli dan menjual karya seni digital.
NFT yang diyakini paling terkenal saat ini adalah karya seniman digital Mike Winklemann, yang lebih dikenal sebagai “Beeple”.
Dia membuat gabungan 5.000 gambar harian untuk menciptakan NFT paling terkenal saat itu yakni “EVERYDAYS: The First 5000 Days,” yang dijual di Christie’s for a record dengan harga 69,3 juta dolar (Rp 991 miliar).
Menurut ketua Dewan Asosiasi Industri Teknologi Washington Cascadia Blockchain dan direktur pelaksana Yellow Umbrella Ventures, Arry Yu, pada dasarnya NFT menciptakan kelangkaan digital.
Biasanya kreasi digital tersedia dalam jumlah banyak yang hampir tak terbatas.
Namun dengan NFT, suatu kreasi digital hanya dijual terbatas, dengan banyak peminat. Semakin banyak peminat dan semakin sedikit barang yang tersedia, maka akan meningkatkan harganya.
Akan tetapi siapa pun dapat melihat gambar di online secara gratis, jadi mengapa orang rela menghabiskan jutaan dolar untuk sesuatu yang dapat mereka screenshot?
Hal itu karena NFT memungkinkan pembeli memiliki barang asli. Tak hanya itu, NFT berisi otentikasi bawaan, yang berfungsi sebagai bukti kepemilikan.
Kolektor menghargai “digital bragging rights” yang melekat pada NFT, lebih dari barang itu sendiri.
<span;>