Liputansatu.com – Sejumlah mahasiswi Universitas Negeri Makassar mendadak curhat di media sosial lantaran mengaku jadi korban kekerasan seksual salah satu oknum dosen di kampus plat merah itu.
Curhatan para mahasiswi ini diupload oleh akun Mekdiunm di instagram. Akun itu menampilkan cerita mahasiswi yang pernah jadi korban dosen tersebut.
View this post on Instagram
“yang katanya permintaan maaf dari oknum terduga pelaku.
masukku saya banyakna mo org speak up for ur bad attitude tapi why kayak kesannya kau tersakiti. S3 playing victim syekalih huh”, tulis caption postingan yang telah disunting ulang beberapa waktu lalu.
“(Pelaku) inisial H. Banyak yang bertanya nama dosennya tapi menurut teman-teman di jurusan elektro/PTIK sudah rahasia umum dan kebanyakan sudah tahu siapa. Kami tidak bisa spill secara publik karena belum ada keputusan dari penegak hukum nanti di laporkan balik pencemaran,” tulis akun tersebut, Senin, 30 Mei 2022, malam.
Akun itu juga menuliskan jika pelaku bertugas sebagai Sekretaris Jurusan. Dia kerap menjadi dosen pembimbing mahasiswa.
“Lantangkan suara perjuangan, hentikan pelecehan dan kekerasan seksual di kampus,” tambahnya.
Bukti video bahwa dosen H melakukan kekerasan seksual juga ada. Mahasiswi yang mengaku korban bahkan pernah mengajukannya ke pimpinan kampus, tapi tak ada tindak lanjut.
Curhatan para mahasiswi ini viral di media sosial. Akun instagram dan facebook oknum dosen yang bersangkutan bahkan disebut hilang mendadak.
Berikut isi curhatan para mahasiswi yang mengaku jadi korban dosen H di kampus UNM.
“Saya juga pernah jadi korbannya kak. Saya punya cerita sendiri kak soal itu dosen. Tapi kita takut melapor karena dia punya jabatan tinggi di jurusan. Takut ka dipersulit divkemudian hari”.
“Dia sering masukkan kakinya ke dalam rok kakak, terus dia elus-elus betis pake kakinya. Biasa juga sementara duduk dia langsung pegang paha atau pegang pipi. Terus dia kalau bimbingan tidak pernah pakai sepatu kak. Malahan saya punya teman dia pake celana agak ketat bagian bawahnya, tapi dia usahakan itu kakinya masuk dalam celana”.
“Saya korban dari pelecehan itu kak, mulai dari paha, tangan, dia peluk ka dari belakang, sampai dia angkat naik rokku. Sudah ka melapor ke bimbingan konseling di jurusan, cuman butuh bukti untuk ditindaklanjuti. Sedangkan yang saya bisa cuman speak-up saja ji tidak ada bukti kupegang”.
“Saya juga min salah satu korbannya. Dulu pas maba semester 2 saya sering duduk di depan dan pas depan mejanya. Kalo menjelaskan sambil berdiri selalu dekat mejaku dan na pegang-pegang pipiku, bahuku, biasa juga na tarik-tarik hidungku. Selalu pegang-pegang biar mamo depan na mahasiswa lain”.
Rektor UNM Prof Husain Syam yang dikonfirmasi hingga kini belum memberi tanggapan. Pesan singkat yang dikirimkan belum direspon hingga berita ini diturunkan.