Liputansatu.com – Indonesia Lawyers Club (disingkat ILC; sebelumnya bernama Jakarta Lawyers Club) adalah acara gelar wicara yang disiarkan di tvOne. Acara ini menampilkan dialog mengenai masalah hukum dan kriminalitas selama 210 menit dan dipandu oleh Karni Ilyas. Acara ini disiarkan setiap hari Selasa pukul 20:00 WIB dan Minggu pukul 19:30 WIB (sempat ditayangkan pukul 20:00 WIB pada tanggal 30 November 2018-17 Februari 2019).
Tanggal 15 Desember 2020 menjadi hari terakhir dari penayangan Indonesia Lawyers Club sebelum acara ini akan cuti panjang mulai tahun 2021 berdasarkan keputusan manajemen tvOne. Manajemen tvOne menyatakan program Indonesia Lawyers Club akan tetap tayang melalui kanal digital. Pihak tvOne menyatakan ILC adalah sebuah merek dan program televisi yang hak cipta dan hak siarnya dimiliki pihak independen. Acara itu selama ini tampil di tvOne sebagai hasil kerja sama yang didasari oleh kesepakatan antara tvOne dan pemilik hak siar ILC.
Belum lama ini, melalui kanal youtube Jurnalis Senior Karni Ilyas mengungkapkan kembali alasan diberhentikannya program tersebut. Sebelumnya, melalui akun twitter Karni Ilyas mengumumkan episode terkahir ILC secara mendadak pada Selasa 15 Desember 2020. Dalam unggahannya, Karni Ilyas tak lupa mengucapkan salam perpisahan pada pemirsa yang telah setia menemani ILC selama 12 tahun mengudara.
“Sehubungan dengan telah berakhirnya kerja sama kesepakatan untuk periode tahun 2020, dan dalam rangka mengembangkan tayangan ILC ke depan serta dalam mengantisipasi era digital yang akan terus bertumbuh ke depan, maka telah disepakati bahwa program ILC ke depannya akan ditayangkan di platform digital,” demikian keterangan yang disampaikan oleh pihak tvOne.
Kemudian, pada unggahan konten youtube Karni Ilyas Club pada 25 September 2021 mengungkapkan alasan diberhentikannya program ILC. Pada video tersebut, hadir beberapa tokoh antara lain Mahfud MD, Yassona Laoly, Rizal, Sudjiwo Tedjo, Siti Fadilah Supari, dan Salim Said.
Hal tersebut bermula ketika Karni Ilyas langsung ditembak pertanyaan oleh Pakar ekonomi Rizal Ramli terkait alasan ILC diberhentikan.
“Kok ILC ditutup, aneh saja, apa takut kekuasaan ngancem-ngancem atau memang Bang Karni lihat perubahan tren di masa mendatang, orang akan tinggalkan TV lebih ke podcast. Pertanyaan saya, ILC ditutup karena kekuasaan atau karena memang Bang Karni canggih?” tanya Rizal Ramli.
Pertanyaan yang sama juga dilontarkan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD kepada Karni Ilyas.
“Tapi juga itu pertanyaan saya, apa betul ada tekanan dari penguasa? Dulu sebelum zaman kekuasaan Pak Jokowi, Bang Karni juga sering mengundang saya, tiba-tiba sudah sampai di sana batal,” sambung Mahfud.
Lalu Karni Ilyas menyebut pertanyaan tersebut sebenarnya pertanyaan yang sama, yang banyak ditanyakan masyarakat di media sosial miliknya.Karni Ilyas menjawab bahwa ada satu hal yang tidak bisa dikatakan mengenai alasan kenapa ILC dihentikan.
“Cuma dibilang tekanan, itu kan sesunguhnya kelihatan nyata, ini nggak nyata. Makanya saya (sering) bilang sesuatu yang saya tak bisa saya katakan (kenapa ILC dihentikan),” ungkap Karni Ilyas.
Dalam Video yang berdurasi 58 menit itu, Karni juga menjelaskan bahwa acara talkshow itu memang memiliki rating yang cukup tinggi dan terlalu menonjol sehingga menimbulkan intervensi di seluruh penjuru.
“Saya lihat rating ILC tertinggi, tapi gara-gara itu terlalu menonjol sehingga yang mengintervensi acara itu segala penjuru,” ucap Karni Ilyas.
Sudjiwo Tedjo menegaskan, dalam pemerintahan terdapat banyak penjuru, termasuk Mahfud MD dan Yasonna Laoly yang juga terlihat hadir dalam video tersebut.
Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly dan Mahfud MD langsung menyangkal dan mengatakan tidak pernah mengintervensi Karni Ilyas dalam acara ILC. Bahkan mereka mengaku pernah diundang datang, tetapi acara tersebut dibatalkan.
Yasonna juga menyebut dirinya menaruh respek pada Karni Ilyas, meskipun masih memilih tema saat memutuskan hadir atau tidaknya di ILC.
“Kadang-kadang karena isunya provokatif, kadang-kadang saya menolak. Tapi kalau untuk klarifikasi dan lain-lain saya sering menggunakan dan memanfaatkan,” ucap Yasonna Laoly.
Menanggapi hal tersebut, Prof. Salim Haji Said berpendapat bahwa penguasa tunggal di negeri ini bukan hanya Presiden Jokowi. Dia menyebutnya dengan istilah sistem oligarki.
“Di negeri ini yang berkuasa tidak satu orang, karena itu istilah yang paling tepat di negeri ini adalah oligarki. Saya tidak yakin penguasa tunggal di negeri ini Pak Jokowi,” kata Salim Said.
Karni Ilyas menyetujui perkataan Salim Said, bahkan Presiden Jokowi sempat bertanya kepada salah satu menterinya terkait hal tersebut.
Jadi beliau ini benar, karena setelah itu (ILC) saya hentikan, saya dengar Pak Jokowi itu malah bertanya kepada salah satu menterinya, itu kenapa ILC itu berhenti. Kan saya tidak pernah ada apa-apa dengan ILC katanya,” ungkap Karni Ilyas.
Simak Video lengkapnya disini:
1 thoughts on “Ini Penjelasan Karni Ilyas, Mengapa ILC diberhentikan? Yassona Laoly: Kadang-kadang karena isunya provokatif!”