Liputansatu.com – Dua orang guru SMP Negeri di Medan, disebut menghina salah satu siswa. Hal tersebut sampai ke Wakil Ketua DPRD Medan Ihwan Ritonga.
Ihwan kemudian mendatangi sekolah tersebut guna mencegah perbuatan serupa berulang, pada Selasa (11/1/2022).
Ihwan mengatakan, salah satu siswa Kelas IX mendapat hinaan dari guru disebut miskin, bodoh.
“Pengaduan ini sudah dua kali kita terima, makanya untuk klarifikasi kita pertemukan siswa dan gurunya,” katanya, melansir digtara.com, Rabu (12/1/2022).
Ia mengatakan, siswa tersebut merupakan binaannya. Siswa itu adalah anak yatim piatu, dan benar miskin namun berprestasi.
“Dia ini anak asuhan saya karena putus sekolah. Memang benar ini anak susah, tapi jangan dihina. Anak ini berprestasi. Saya yang tanggung biaya sekolah siswa itu hingga kuliah sepanjang berprestasi,” katanya.
Saat ini ada puluhan anak dari warga kurang mampu di Medan mulai tingkat SD hingga bangku kuliah ditanggung biaya pendidikannya.
“Jika ada anak warga miskin yang putus sekolah, kita akan tanggung segala keperluannya, tapi berprestasi,” jelasnya.
Ihwan meminta agar tidak ada lagi ucapan penghinaan terdapat anak didik.
“Ini sangat mengganggu fisikologis anak dan berdampak menurunnya minat sekolah,” jelasnya.
Kepala sekolah Horas Pohan menyampaikan permintaan minta maaf bila terjadi kesalahpahaman atas ucapan itu. Horas mengaku, hal itu bukan tujuan negatif tapi demi kebaikan.
“Saya siap menjamin kenyamanan seluruh siswa,” tukasnya.