Liputansatu.com – Setelah insiden kemarahan(Mensos) Tri Rismaharini ketika rapat bersama pejabat Provinsi Gorontalo sehingga Gubernur Gorontalo menyatakan kritik kepada mantan Walikota Surabaya itu, kini Rusli Habibi meminta maaf kepada Menteri Sosial Tri Rismaharini.
“Sebagai gubernur, saya meminta maaf kepada Ibu Menteri jika ada kalimat, sikap saya yang menyinggung ibu menteri untuk mohon dimaafkan,” ujar Rusli seperti dikutip VIVA dari situs resmi Pemprov Gorontalo, Senin 4 Oktober 2021.
Rusli mengatakan, Risma mengirikan pesan whatsApp kepada istri Rusli Idah Syahidah yang juga sebagai anggota Komisi VIII DPR RI atas kejadian yang bikin heboh warga itu.
Rusli mengaku tidak ingin memperpanjang masalah ini. Semua orang diminta menyikapinya secara bijak. Rusli mengaku sayang ke Mensos Risma, ia hanya tidak ingin sikap sering marah-marah Risma terus berlanjut di daerah lain.
“Saya takutnya Ibu Menteri bertemu dengan warga yang tingkat kecerdasannya kurang, kita katakan sumbu pendek atau gimana maka ibu menteri yang balik diserang. Itu yang tidak kita harapkan. Mudah mudahan ini yang pertama dan terakhir,” kata dia.
Rusli berharap agar permasalahan ini sudah berakhir. Ia memastikan apa yang dilakukan adalah bentuk tanggungjawabnya sebagai gubernur sebagaimana Ibu Risma datang sebagai seorang menteri. Tidak ada kaitannya dengan politik dan partai politik manapun.
“Jadi sudah clean and clear ini semata mata miskomunikasi. Jadi jangan digiring jadi opini politik. Tidak ada hubungan sama sekali. Saya bicara sebagai gubernur, Pak Fajar sebagai koordinator, Ibu Risma datang bukan sebagai kader partai tapi sebagai Mensos RI,” kata dia.
Rusli telah mengundang Fajar Sidik Napu, pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) yang dimarahi Risma ke kediaman pribadinya di Kelurahan Moodu, Kota Gorontalo, Minggu (3/10/2021). Rusli mendengar langsung penjelasan Fajar yang menjadi korban kemarahan Risma.
Rusli kemudian menyemangati Fajar dan para pendamping PKH lainnya agar tetap tulus dan ikhlas bekerja mendampingi warga. Dia meminta Fajar memaafkan Risma.
“Jadi, Pak Fajar, mungkin Ibu Menteri saat itu lagi capek jadi bisa kesal. Saya minta maafkan ibu menteri dan memaafkan saya juga, Ini hanya miskomunikasi antara kita,” kata Rusli dalam pertemuan tersebut seperti dimuat dalam situs resmi Pemprov Gorontalo, Senin (4/10).
Rusli juga mengaku sudah menerima WhatsApp pribadi dari Mensos Risma. Pesan itu dikirim Risma ke istrinnya, Idah Syahidah, yang juga sebagai anggota Komisi VIII DPR RI.
Setelah membaca pesan WA dari Risma, Rusli menyatakan dia juga meminta maaf kepada Risma jika ada kalimatnya yang menyinggung. Namun Rusli tidak menjelaskan isi pesan yang dikirimkan Risma lewat istrinya tersebut.
Kejadian Risma marah-marah terjadi saat jajaran Pemprov Gorontalo dan pemerintah kabupaten/kota sedang melakukan pemadanan data. Dalam rapat tersebut, pendamping PKH yang dimarahi Risma menjelaskan ada warganya yang terdata, tapi saldonya kini tidak pernah lagi terisi. Hal itu diduga membuat Risma naik pitam.