Liputansatu.com – Gal Gadot bakal berperan sebagai penguasa Mesir Kuno dalam film barunya. Ia mengaku bakal tampil seksi.
Gal Gadot kembali bekerjasama dengan penggarap Wonder Woman, Patty Jenkins di film tersebut. Gal Gadot juga menyebut bakal memperlihatkan betapa menariknya sisi Cleopatra.
“Kami tidak hanya akan menunjukkan betapa seksi dan menariknya dia, tetapi bagaimana strategi, cerdas, dan seberapa besar pengaruhnya terhadap dunia yang kita tinggali saat ini,” ungkapnya kepada majalah InStyle
Tokoh sejarah itu telah digambarkan beberapa kali, tentu saja yang paling sukses adalah saat dibintangi oleh Elizabeth Taylor dalam film Cleopatra tahun 1963.
Tapi Cleopatra versi Gal Gadot ini benar-benar berbeda dengan era Elizabeth Taylor. Sang sutradara, Kari Skogland, menegaskan filmnya akan benar-benar berbeda.
“Saya telah menonton semua film Cleopatra sepanjang sejarah, tetapi saya merasa sepertinya kami menceritakan kisah yang perlu didengar dunia sekarang,” katanya.
Dipilihnya Gal Gadot yang asli dari Israel juga menimbulkan beragam reaksi. Tak sedikit yang berpendapat, seharusnya yang membintangi Cleopatra adalah artis dari Arab atau Afrika.
Gal Gadot lantas membalas kritikus dengan bersikeras bahwa Cleopatra sebenarnya berasal dari Makedonia. Tapi masalahnya, hingga kini pilihan artis yang berasal dari Makedonia begitu sulit, bahkan bisa dibilang tak ada.
“Pertama-tama, jika Anda ingin jujur pada faktanya, maka Cleopatra adalah orang Makedonia. Kami mencari aktris Makedonia yang cocok dengan Cleopatra, itu tidak ada. Dan saya sangat tertarik dengan Cleopatra,” ungkap Gal Gadot.
“Saya punya teman dari seluruh dunia, mereka Muslim, Kristen, Katolik, Ateis, Buddha, atau Yahudi. Dan bersama saya, saya ingin merayakan warisan Cleopatra dan menghormati sejarah yang menakjubkan ini. Ikon yang sangat saya kagumi,” tegasnya.