Liputansatu.com – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menilai Kementerian Perdagangan (Kemendag) gagal mengatasi kelangkaan minyak goreng yang terjadi awal tahun 2022.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kemendang, Anggota Komisi VI DPR, Mufri Anam menyebut bahwa kinerja Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan jajarannya tidak berkompeten dalam menyelesaikan persoalan minyak goreng di masyarakat.
“Kami lihat Kementerian Perdagangan ini seperti macan ompong, tidak ada harga dirinya bukan hanya dimata rakyat tapi dimata produsen minyak goreng,” kata Anam dalam rapat kerja di Gedung DPR RI, Kamis (17/3/2022).
Penilaian itu bukan tanpa sebab. Dijelaskannya, sejak Januari hingga hari ini Kementerian Perdagangan sudah merilis 6 Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) untuk mengatur minyak goreng di pasaran. Namun, kata dia, dalam realitanya, tidak ada satu pun berimplikasi positif bagi kesejahteraan rakyat soal minyak goreng.
“Kami melihat Kementerian perdagangan gagal dalam memproteksi rakyat kita dari persoalan komoditas salah satunya minyak goreng. Maka harapan kami pak Menteri bisa menjadi pelajaran berharga agar kedepan tidak terjadi hal seperti ini lagi,” cetusnya.
Tak hanya itu ungkapan yang dilontarkan Anam dihadapan Mendag Lutfi. Dia juga menyebut bahwa Mendag sudah menyusahkan Presiden Joko Widodo di tengah banyaknya hal yang dipikirkan Presiden di masa pemerintahannya.
“Pak Menteri tahu gak, jadi Menteri itu gunanya bantu presiden. Bukan justru dengan situasi ini merepotkan presiden sampai kemarin beliau turun tangan menyelesaikan persoalan ini,” ujarnya.
Bahkan, lanjut Anam, yang lebih prihatinnya lagi, Presiden sampai meninjau langsung stok minyak goreng ke ritel-ritel, dan terbukti barangnya tidak ada di rak penyimpanan.
“Gak ada barang, kan malu, harapannya pak Menteri tidak merepotkan presiden urusan ini,” tegasnya.
Dari pantauan melalui siaran virtual, saat Mendag di cecer Anam, dirinya terlihat menyimak dan mencatat masukan-masukan yang diberikan kepadanya.