Film Dokumenter “Bara (The Flame)”, Ajak Masyarakat Sadar Lingkungan Hidup

oleh -

Liputansatu.com – Film dokumenter Bara (The Flame) mengajak masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan. Waktu produksi film tersebut sejak 2014-2021. Film dokumenter ini merupakan karya Arfan Sabran.

Bara (The Flame) mengisahkan tentang kehidupan nyata seorang pria lanjut usia bernama Iber Djamal (77 tahun) sebagai penduduk asli Kalimantan yang mempertaruhkan sepanjang hidupnya untuk mendapatkan hak waris hutan adatnya.

Bara (The Flame) merupakan kolaborasi dengan Yayasan Dian Sastrowardoyo (YDS) dan merek busana Sejauh Mata Memandang.

Arfan Sabran menyampaikan kegelisahan hatinya soal permasalahan lingkungan hidup di Indonesia. Sutradara yang berfokus pada film dokumenter ini mengajak para penonton untuk memahami makna penting soal hutan adat. Sebagai simbol kehidupan, keseimbangan, dan kebijaksanaan, hutan adat sangat penting dijaga kelestariannya.

“Saya sangat berharap film dokumenter “The Flame” bisa membuka mata masyarakat dan menumbuhkan semangat generasi muda untuk mulai berinisiatif melakukan berbagai hal sederhana dalam melindungi dan melestarikan hutan di Indonesia. Kita bisa belajar bersama-sama dari perjalanan hidup Pak Iber Djamal (80 tahun) yang terus berusaha keras untuk mempertahankan hutan adatnya. Melalui film ini saya juga mengangkat sisi kekeluargaan, bagaimana beliau mengajarkan cucunya untuk mengenal ekosistem tumbuhan, binatang hingga barang peninggalan para leluhur adat Kalimantan.” ungkap sang Sutradara Arfan Sabran.

Film The Flame, produksi Abimata Group, Cineria Film, RM Cine Makassar, dan Al Jazeera Documentary Channel merupakan film dokumenter yang berkisah tentang kehidupan nyata seorang pria lanjut usia bernama Iber Djamal sebagai penduduk asli Kalimantan yang mempertaruhkan sepanjang hidupnya untuk mendapatkan hak waris hutan adatnya.

The Flame mengajak penonton untuk memahami makna penting tentang hutan adat yang memiliki arti sebagai simbol kehidupan, keseimbangan, dan kebijaksanaan.

Film dokumenter Bara “The Flame” tidak hanya menceritakan kisah perjuangan Iber Djamal, namun juga mengangkat cerita hubungan yang berbeda antara hutan adat dan lintas tiga generasi yaitu Iber Djamal, putranya, dan cucunya.

Bara “The Flame” merupakan film dokumenter panjang pertama yang disutradarai oleh Arfan Sabran dan diproduseri oleh Gita Fara, yang diproduksi bersama Abimata Group, Cineria Film, RM Cine Makassar, dan Aljazeera Documentary Channel berkolaborasi dengan Yayasan Dian Sastrowardoyo dan Sejauh Mata Memandang dalam upaya mengedukasi masyarakat Indonesia untuk ikut melestarikan hutan adat di Kalimantan.

Film ini telah tayang di Vision du Reel Film Festival di Swiss pada April 2021, DMZ International Documentary Film Festival di Korea pada September 2021, BIFED Ecology Film Festival di Turki pada Oktober 2021, dan The Flame juga akan tayang perdana pada Jogja NETPAC Asian Film Festival 2021 di akhir November ini.

Selanjutnya, film dokumenter ini juga akan tayang di Singapore International Film Festival pada Desember 2021.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *