DPO dalam Kasus Bom Gereja Katedral Makassar ditangkap, Kesehariannya Berjualan Syomai keliling

oleh -

Liputansatu.com – Daftar Pencarian Orang (DPO) dalam kasus bom bunuh diri di Gereja Katedral pada Minggu, 28 Maret 2021 lalu telah ditangkap oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 antiteror Polri Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Ia merupakan seorang terduga teroris yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang

“Penindakan terhadap 1 orang DPO terduga terlibat Tindak Pidana Terorisme di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan,” kata Kabagpenum Div Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan saat dikonfirmasi, Selasa (14/12).

Dalam keterangannya, penangkapan itu dilakukan di depan Indomaret, Jalan Poros Rappang – Parepare, Kelurahan Sawitto, Kecamatan Wattang, Kabupaten Pinrang, pada Senin (6/12) sekitar pukul 21.20 Wita.

“Identitas MS (22), pekerjaan jualan somay. keterlibatan terhadap bom Katedral. Kelompok JAD Makassar,” lanjutnya.

Detasemen Khusus (Densus) 88 antiteror sebelumnya telah menangkap seorang terduga teroris di Sulawesi Selatan. Kabagbanops Densus Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan, buron yang ditangkap merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

“Betul (penangkapan teroris),” kata Aswin saat dikonfirmasi, Selasa (14/12).

Terduga teroris yang ditangkap tersebut merupakan seorang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

“Ini DPO Bom Katedral, dari Pok (kelompok) JAD,” ujarnya.

Aswin belum menyebutkan identitas dari seorang terduga teroris yang ditangkap tersebut. “(Penangkapannya) minggu lalu,” tutupnya.

Densus 88 Antiteror Polri telah menangkap 99 terduga teroris setelah aksi bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu, 28 Maret 2021.

“Total secara keseluruhan, yang telah diamankan pascaledakan Gereja Katedral di Makassar, sampai saat ini sebanyak 99 orang,” kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (30/4).

Ramadhan membeberkan, operasi penangkap teroris dilakukan di Provinsi DKI Jakarta, NTB, Makassar, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta.

“Rincian NTB 5 tersangka teroris, Jakarta 12 tersangka teroris, Makassar 55 tersangka teroris, Jawa Timur 5 tersangka teroris, Jawa Barat 6 tersangka teroris, Jawa Tengah 6 tersangka teroris, Bekasi 1 tersangka teroris, Yogyakarta 9 tersangka teroris,” ujar dia.

Bom bunuh diri terjadi di Jalan Kartini, Kota Makassar. Bom meledak di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3).

/afd.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *