Dinkes Sulsel Investigasi Pengakuan Salah Satu Warga Pinrang 16 Kali di Suntik Vaksin

oleh -

Liputansatu.com – Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan telah menurunkan tim untuk menyelidiki perihal warga Pinrang yang mengaku telah disuntik vaksin COVID-19 sebanyak 16 kali. Warga tersebut adalah Abdul Rahim (49) yang mengaku sebagai joki vaksinasi.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Arman Bausat, mengungkapkan ternyata ada juga orang yang menggunakan jasa pria tersebut. Dalam hal ini, Abdul Rahim bertugas menggantikan orang lain untuk divaksinasi dengan bayaran ratusan ribu rupiah.

“Tim kami sudah turun ke Pinrang kemarin. Yang mengaku juga sementara diamankan. Yang mengaku bayar juga diamankan karena memang juga ada yang mengaku membayar, 4 orang,” kata Arman di Kantor Gubernur Sulsel, Rabu (22/12/2021).

Dinkes Sulsel juga ingin memastikan dulu kondisi kejiwaan pria tersebut, apakah bermasalah ataukah dia memang joki yang dibayar untuk menggantikan orang divaksinasi.

Selain itu, Dinkes juga akan memeriksa antibodi Abdul Rahman untuk mengetahui apakah benar dia telah divaksinasi sebanyak itu. Namun sejauh ini, kondisi fisik yang bersangkutan dilaporkan dalam keadaan sehat.

“Kalau tinggi (antibodinya) berarti bisa saja sudah berkali-kali (divaksinasi). Kami juga akan periksa kejiwaan orang itu, apa diucapkan sesuai, akan diobservasi. Laporan staf kami, yang bersangkutan sekarang diamankan di Polres,” kata Arman.

Atas hal ini, Dinkes meminta kepada seluruh vaksinator agar lebih jeli mengecek KTP dan wajah orang yang akan divaksinasi. Menurut Arman, bukan tidak mungkin ada faktor kelalaian vaksinator jika memang pria tersebut benar divaksinasi sebanyak 16 kali.

Arman menyebut tak sedikit vaksinator kadang hanya melihat KTP sekilas tanpa memperhatikan wajah orang yang akan divaksinasi. Sebab jumlah vaksinator tak sebanding dengan jumlah orang yang akan divaksinasi.

“Kita akan ingatkan kepada vaksinator semua bahwasanya pada saat mencatat administrasi, mereka melihat  wajahnya. Sebaiknya buka masker karena kan bisa 3 detik saja dibuka. Itulah kita memitigasi atau meminimalisir risiko,” kata Arman.

Terkait orang yang menggunakan jasa joki vaksinasi di Pinrang, Arman menyebut kemungkinan mereka orang yang takut divaksinasi. Dia pun menegaskan bahwa vaksin tak selamanya berdampak buruk bagi seseorang.

Dia menyebutkan ada banyak efek samping yang kemungkinan ditimbulkan setelah seseorang menjalani vaksinasi seperti kram pada bagian yang disuntik, demam, bahkan ada yang meninggal. Namun efek vaksin berbeda pada tiap orang.

“Vaksin itu, virus yang dilemahkan, disuntik pertama masuk kekebalan. Disuntik kedua dan ketiga tidak apa-apa karena sudah masuk kekebalannya,” kata Arman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *