China Borong Bijih Nikel RI Untuk Produksi Mobil Listrik

oleh -33 views

Liputansatu.com – China memiliki target sebagai salah satu pusat produksi mobil listrik dunia. Untuk mewujudkan hal itu, negeri tirai bambu tersebut membutuhkan bijih nikel, salah satu pasokan utamanya berasal dari Indonesia.

Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal menyebutkan bahwa akhir-akhir ini, yang banyak mengalami peningkatan adalah industri pengolahan logam dasar, yang penting di sini adalah nikel.

“Dari 2018-2021, investasi asing yang masuk bukan hanya dari 1-2 negara, tapi beragam, ada dari China, Hong Kong, dan Singapura misalnya,” ujar Faisal dalam webinar di Jakarta, Selasa(12/10/2021).

BACA JUGA : Media Jepang Soroti Perubahan Kebijakan Indonesia soal Pendanaan Kereta Cepat JKT-BDG

Investasi asing terbesar masuk ke industri logam dasar di tahun 2021. Terlebih, dengan adanya rencana pemerintah membangun pabrik baterai listrik akan semakin mendorong permintaan komoditas nikel. Tentunya, dengan meningkatnya permintaan terhadap mobil listrik secara global akan mendorong produksi nikel.

“Produk industri besi dan baja paling banyak diserap oleh China, bahkan ketika pandemi. Share ekspor besi baja Indonesia ke China meningkat di 2020-2021, juga share import besi baja Indonesia dari China meningkat di 2021 menjadi 24 persen dibandingkan 19 persen di 2020, meski tidak signifikan,” ungkap Faisal.

Dengan adanya pertumbuhan pesat industri kendaraan listrik di China, permintaan China akan Ferro-Alloy (ferro-nickel) tentunya akan semakin meningkat. Tercatat 95,9 persen share negara tujuan ekspor ferro nikel Indonesia di 2020 dipegang oleh China.

“Rencana pembangunan industri kendaraan listrik nasional akan semakin meningkatkan kebutuhan terhadap bahan baku nikel, terlebih cadangan Indonesia akan bijih nikel sangat tinggi di atas negara-negara lain dan harga acuan nikel yang semakin meningkat per unitnya,” pungkas Faisal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *