Liputansatu.com – Keputusan aktris Prilly Latuconsina membeli sebagian saham klub sepak bola Persikota Tangerang menuai banyak reaksi. Namun, apa keuntungan di balik pembelian tersebut?
Pakar Marketing dan Managing Partner Inventure, Yuswohady, menilai sepak bola dan artis sesungguhnya punya kesamaan model bisnis, yaitu mengelola dan memonetisasi fans.
“Jadi sangat beralasan ketika Raffi ataupun Prilly membeli klub bola. Sinergi dan potensi bisnisnya amat besar,” ujar Yuswohady dalam keterangan resminya di Jakarta (1/2/2022).
Namun, Yuswohady mengajak untuk berkaca dari fenomena tumbangnya bisnis kue artis beberapa tahun terakhir. Ini disebabkan banyak artis yang berbisnis tanpa komitmen dan pondasi yang kuat. Sebatas latah dan mengikuti tren.
“Keberlanjutan bisnis klub bola para artis, menurut saya, ditentukan oleh dua faktor kunci. Pertama kompetensi dari tim manajemen yang mendukung para artis tersebut. Khususnya bila itu adalah klub bola yang merupakan bisnis yang kompleks sehingga butuh tim manajemen yang profesional,” katanya.
Hal kedua yang disorotnya adalah komitmen dari artis pemilik klub tersebut. Belajar dari bisnis kue artis, banyak bisnis mereka belakangan bangkrut karena komitmen yang menguap saat masa-masa bulan madu kue artis berlalu.
Dia mengingatkan komitmen adalah kunci dari membangun bisnis.
“Jadi, menurut saya masuknya para artis ke arena bisnis klub bola merupakan tren positif. Namun catatannya harus ada 2C yaitu Competence dan Commitment,” katanya.